Di sini ku duduk sendiri
menanti pagi yang tak pernah mati
Terkenang…bayang wajahmu
Terlelap di bawah bintang nan semu
Secubit rasa, yang selalu terasa
Terkulai lemah, berharap buai
Terjerat hangat mentari, waktu sentiasa sepi
Tak pernah mati, bukan abadi
Aku masih di sini, seorang diri, sendiri
Mendengar angin berbisik, hati terasa terusik
Semut berbaris, seolah ikut menangis
Anjing jalanan, kelihatan kesepian
Kisah yang tertulis dengan tinta putih (nampak ker....)
tak pernah terjadi, tak ingin ku alami
Hidup hampa yang terbuai oleh satu kata
............. (apa agaknya kata itu???)
maaf.... itu kata untuk hati
yang meminta, merintih, memohon sebuah hati
“Salah sendiri kenapa kemari?”
Sendiri... seorang penyendiri....
Disini aku terus menanti...
menanti dan terus menanti
sampai kapan?....
aku masih belum mengerti....